Senin, 19 Mei 2014

Kereta Api Bima

Kereta api Bima adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) - Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) dan Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) - Stasiun Malang (ML) dan sebaliknya dengan melewati jalur selatan. Meskipun kelas satwa, KA Bima adalah KA Eksekutif sekelas Argo dan menggunakan kereta Argo.
Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada tanggal 1 Juni 1967; mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan/ Air Conditioner bersistem Modern di Indonesia. KA ini melayani perjalanan koridor Jakarta - Surabaya lewat Yogyakarta. Nama Bima merupakan singkatan dari Biru Malam, karena pada awal peluncurannya rangkaian kereta api ini bercat biru dan beroperasi pada malam hari. Selain itu, kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan Bima yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani. Karakter itu dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca.
Di awal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan kereta berfasilitas tempat tidur kelas 1 (SAGW) dan kelas 2 (SBGW) dan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Seiring waktu, kereta tidur mulai diganti dengan kereta bertempat duduk. Sejak tanggal 9 Juni 1990 KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC) dengan menghapus fasilitas kereta bertempat tidur. Kereta Couchette tetap dipertahankan sampai 1995 dan akhirnya dihilangkan. Perubahan layanan dilakukan lagi sejak tanggal 1 Agustus 2002 dengan mengganti rangkaian kereta api Bima dengan rangkaian kereta api sekelas Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 320 - 400 orang (membawa rangkaian 6 - 8 kereta kelas eksekutif). Rangkaian KA Bima terdiri dari 6 - 8 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 Kereta Makan Eksekutif (KM1), 1 Kereta Pembangkit Listrik (P), dan 1 Kereta Bagasi (B).
Perjalanan Gambir - Surabaya Gubeng - Malang melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun Jatinegara (arah ke Jakarta), Jatibarang, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Jombang ,Mojokerto, Sidoarjo,Lawang,Malang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke Denpasar, Jember, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi dengan menggunakan Kereta api Mutiara Timur. Pada pagi harinya, rangkaian KA Bima yang berada di Surabaya digunakan untuk trayek Surabaya - Malang PP. (KA 7133L dan 7134L).

Jadwal perjalanan

StasiunKedatanganKeberangkatan
KA 33 (Surabaya Gubeng-Gambir)
Surabaya Gubeng-18.15
Mojokerto18.5018.56
Jombang19.1819.23
Madiun20.3520.42
Solobalapan21.5622.05
Yogyakarta22.5123.00
Purwokerto01.0701.13
Cirebon03.2003.25
Jatinegara05.5705.59
Gambir06.24-
KA 34 (Gambir-Surabaya Gubeng)
Gambir-17.00
Jatibarang19.1019.12
Cirebon19.4419.49
Purwokerto21.5322.02
Kutowinangun23.1923.25
Yogyakarta00.2800.35
Solobalapan01.1901.25
Madiun02.3702.45
Jombang03.5704.00
Mojokerto04.2004.23
Surabaya Gubeng05.15-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar